
Yogyakarta (2/7) – Rangkaian perayaan Hari Raya Idul Adha bagi seluruh umat Islam dimulai dari membaca takbir pada tanggal 9 Dhulhijah sore hingga esok paginya. Lalu dilanjutkan shalat 2 rekaat tanggal 10 Dhulhijah dan penyembelihan hewan kurban. Terlepas dari perbedaan waktu pelaksanaan shalat dan penyembelihan hewan kurban pada tahun 1444 H ini, namun semua dapat mengambil hikmah dari hari agung ini.
Dari serangkain kegiatan di atas, banyak hikmah yang dapat diambil bagi semua umat Islam. Selain meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, juga menjadi pembelajaran untuk lebih peduli kepada sesama masyarakat tanpa pandang bulu dengan membagi daging kurban. Dalam pembagian daging kurban inipun, juga harus tetap memperhatikan lingkungan.
Untuk hal yang terakhir ini, Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII DIY mengimbau kepada takmir masjid naungan LDII seluruh kabupaten/kota se-DIY agar tetap menjaga lingkungan dalam membagi daging kurban ke warga masyarakat. Terutama wadah untuk membungkus daging, agar menghindari dari bahan plastik.
Ir. Atus Syahbuddin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., Ketua DPW LDII DIY menegaskan bahwa dalam beribadah harus selalu memegang prinsip hablu minalloh dan hablu minannas. “Dalam menyembelih hewan kurban ini, selain sebagai ujud ketakwaan hamba kepada Allah SWT, juga sebagai ujud peduli sesama dan juga harus peduli lingkungan,” tegasnya.

Dalam hal peduli lingkungan, Dosen Fakultas Kehutanan UGM ini mengimbau agar dalam pembagian daging kurban menggunakan wadah selain plastik. Langkah ini sebagai ujud komitmen LDII DIY dalam mendukung program pemerintah dalam hal pengurangan sampah plastik.
Sebagai tindak lanjut dari imbauan ini, sebagian besar pengurus takmir masjid se-DIY sudah menerapkannya. Pengurus Takmir Masjid Nur Hasanah, Jambidan Lor RT 06, Jambidan, Banguntapan, Bantul, yang merupakan naungan Pengurus Anak Cabang (PAC) LDII Jambidan menggunakan besek yang beralaskan daun pisang dalam mewadahi daging yang akan dibagikan kepada warga.
Drs. H. Sunardi, Ketua Dewan Penasihat PAC LDII Jambidan menyampaikan bahwa tahun 1444 H ini, warga Takmir Masjid Nur Hasanah menyembelih 3 ekor sapi dan 2 ekor kambing. “Hewan kurban ini berasal dari patungan beberapa warga dan ada pula yang person,” ungkapnya.

Ketua Panitia Hewan Kurban, H. Sidiq Nur Hidayat menyampaikan bahwa daging hasil sembelihan hewan kurban akan dibagikan kepada semua warga kampung dengan wadah besek bealaskan daun pisang. “Sengaja kami pilih besek dan daun pisang sebagai wadah dan alas daging yang akan dibagikan kepada warga, agar mengurangi sampah plastik yang belakangan ini menjadi PR bersama,” tuturnya.
Hal serupa juga dilakukan oleh Pengurus Pimpinan Cabang (PC) LDII Kapanewon Wonosari, Pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) LDII Kabupaten Kulon Progo, dan masih banyak lagi tempat lainnya. Mereka menggunakan besek sebagai wadah daging yang akan dibagikan kepada warga sekitar.
One comment
Pingback: Wujud Kesalehan Sosial Ibadah Kurban, LDII-MUI DIY Jalin Silaturrahim - DPW LDII DIY