Kediri (17/11). Kementerian Agama (Kemenag) Kota Kediri bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar bakti sosial donor darah. Kegiatan itu dalam rangka menyukseskan rangkaian Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-77, Rabu (16/11). Tiga ponpes dalam naungan DPD LDII Kota Kediri yakni Nurul Huda Al Manshurin Kresek, Al-Hasun Bangsal, Nurul Hakim Bandar turut serta. Acara dipusatkan di Ponpes Wali Barokah Kota Kediri, Jawa Timur.

Sebelum pelaksanaan, para guru dan santri diberikan pemahaman tentang urgensi donor darah. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mereka terkait pentingnya transfusi darah bagi kesehatan. Manfaatnya yaitu menurunkan risiko penyakit jantung, menurunkan tingkat kolesterol, dan menurunkan kadar oksidan dengan meningkatkan kandungan antioksidan dalam tubuh.
Dalam sambutannya, Wakil Ketua Ponpes Wali Barokah Ust.Agus DS mengatakan bahwa ponpes sudah sering mengikuti kegiatan donor darah yang diselenggarakan instansi pemerintah di beberapa tempat. Namun kali ini berbeda, karena pelaksanaan di lingkungan Ponpes Wali Barokah merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan. “Semoga kerja sama ini bisa ditingkatkan dengan kegiatan lain yang tidak kalah bermanfaat,” harapnya.
Sementara itu, Wiyono, Staf Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Kediri menambahkan bahwa menjadi pendonor darah secara teratur adalah langkah sederhana, namun hal itu dapat memperkuat komunitas mereka, mendukung sistem kesehatan setempat, dan menyelamatkan nyawa. “Dengan mengetahui beberapa manfaatnya, diharapkan mampu memberikan rasa percaya diri kepada seluruh pendonor darah untuk bisa melakukannya secara rutin. Sehingga dengan demikian, pasokan darah dapat terus terpenuhi, dan tubuh menjadi sehat,” tutur Wiyono.
Kasi PD Pontren Kemenag Kota Kediri, Rofiudin Faruq, mengapresiasi Ponpes Wali Barokah atas terselenggaranya aksi donor darah. “Mewakili jajaran Kemenag dan PMI Kota Kediri ikut senang dan bangga dengan guru dan para santri yang mau mengikuti donor darah. Kegiatan ini sangat membantu PMI dalam menyediakan stok darah,” ujarnya.
Kegiatan dengan mengangkat tema “Ketahanan Kesehatan Membangun Moderasi Beragama“. Menurut Faruq, salah satu manfaat donor darah bisa menyelamatkan jiwa seseorang, diharapkan guru dan santri Ponpes Wali Barokah secara aktif menjadi pendonor. “Maka dari itu kepada lembaga pendidikan keagamaan lain di bawah naungan Kemenag diharapkan juga dapat melakukan hal yang sama”, ajak Faruq.
Salah seorang santri asal Pekanbaru Auda Dina Aulia yang menjadi pendonor mengatakan kesyukurannya bisa berbagi pada sesama dengan mendonorkan darah, juga bermanfaat untuk kesehatannya. “Kami senang bisa berbuat baik pada sesama, karena sangat membantu sesama bahkan bisa menyelamatkan jiwa seseorang,” ungkapnya.