Sleman (22/8) – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY menggelar sosialisasi Sosialisasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Hadir Sekretaris Perempuan LDII DIY Ira Fatmawati.
Kesetaraan gender adalah pandangan bahwa semua orang harus menerima perlakuan yang setara dan tidak didiskriminasi berdasarkan identitas gender mereka yang bersifat kodrati. Dalam praktiknya, tujuan dari kesetaraan gender adalah agar tiap orang memperoleh perlakuan yang sama dan adil dalam masyarakat, tidak hanya dalam bidang politik, di tempat kerja, atau bidang yang terkait dengan kebijakan tertentu.
“Perjuangan kesetaraan gender bukan untuk membuat perempuan lebih hebat dari laki-laki, namun untuk membuat perempuan agar bisa setara dengan laki-laki tanpa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan,” kata Abdul Gaffar Karim Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM di hadapan peserta di Kalurahan Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Senin (14/8/2023).
Dalam materinya berjudul “Peran Politik Perempuan”, Gaffar mengatakan upaya penyetaraan ini adalah untuk kemanusiaan. Pekerjaan domestik tidak melulu dikerjakan oleh perempuan, “Itu adalah mindset yang tercipta dari kultur budaya, sebenarnya pekerjaan domestik ini bisa dilakukan pula oleh laki-laki, bahkan Nabi Muhammad SAW memberikan contoh salah satunya beliau memperbaiki bajunya sendiri,” jelasnya.
Gaffar melanjutkan, demokrasi berasal dari Demos yang artinya rakyat dan Cratos yang berarti kekuasaan. Sehingga demokrasi adalah pemerintahan rakyat, bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantara wakilnya.
“Perempuan harus punya peran serta dalam ranah politik, beberapa keunggulan perempuan adalah teliti, bisa multitasking, dan detail. Dengan adanya keunggulan ini bisa menjadi penyeimbang dalam pemerintahan,” katanya. Di akhir materinya, Gaffar menegaskan bahwa demokrasi adalah hak semua orang, sehingga tidak bisa dibatasi gender.
Sosialisasi dengan tema Perempuan Penggerak Demokrasi ini menghadirkan pemateri Anggota Komisi D DPRD DIY Dra. Rita Nurmastuti, M.Pd. Mengusung materi berjudul “Peran Perempuan Dalam Menanggulangi Kemiskinan”, Rita mengatakan bahwa perempuan telaten dalam mengurusi semua hal.
“Namun, perempuan kadang dipandang sebelah mata, maka buktikan bahwa kita perempuan bisa menjadi lebih baik,” ujarnya. Rita menyebut, perempuan memiliki modal sosialisasi, sehingga bisa menjadi ajang komunikasi untuk disampaikan ke perangkat pemerintahan terkait. Ia mencontohkan saat dirinya menjabat Kepala Sekolah di SMA 70 Jakarta, salah satu cara menanggulangi kenakalan anak-anak adalah dengan menjadi sahabat bagi anak/siswa.
“Jangan biarkan anak putus sekolah, karena dengan adanya kejadian putus sekolah justru malah akan membuat masalah baru ke depannya baik bagi si anak maupun orang sekitarnya,” kata Rita. Jika orang tua kesulitan dana sekolah bisa disampaikan ke sekolah terkait agar bisa mengakses beasiswa. “Beasiswa tidak hanya untuk perguruan tinggi, beasiswa untuk siswa sekolah menengah juga ada,” imbuhnya.
Rita berpesan kepada peserta agar memanfaatkan anggota dewan dengan semaksimal mungkin untuk menyalurkan aspirasi.