Sleman (15/6) – Pada tanggal 10 Dzulhijah 1445 H ini, Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LDII DIY mengajak seluruh muslim se-DIY untuk berkurban dengan menyembelih hewan ternak (sapi atau kambing). Hal ini sebagai wujud pengamalan dari firman Allah SWT dalam Surat Al-Kautsar (2) yang artinya “Maka sholatlah hari raya karena Tuhanmu dan menyembelihlah kurban”.
Ketua DPW LDII DIY Ir. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D., IPU. menegaskan bahwa ajakan berkurban ini dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Islam kepada Allah SWT. Hari Raya Idul Adha yang bertepatan dengan hari Senin Kliwon, 17 Juni 2024 ini, jutaan manusia dari berbagai etnis, suku, dan bangsa di seluruh penjuru dunia, termasuk DIY, mengumandangkan takbir dengan penuh kekhusukan sebagai refleksi rasa syukur dan sikap kehambaan kepada Allah SWT. “Hal ini sebagai ujud ketakwaan hamba atas perintah-Nya dengan melaksanakan ibadah sholat Idul Adha,” tegasnya.
Di samping untuk menunjukkan dan membuktikan ketakwaan seorang muslim kepada Allah SWT, melalui ibadah kurban ini bisa menjadi momen untuk peduli kepada sesama. Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Surat Al-Hajj (36) yang artinya “Dan pada unta kami jadikan untuk kalian dari tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kalian. Kalian memperoleh banyak kebaikan padanya, maka sebutlah nama Allah ketika kalian menyembelih dalam keadaan berdiri. Maka ketika unta itu telah roboh (mati), makanlah sebagian dari hewan kurbanmu dan berikanlah sebagiannya kepada orang-orang yang minta dan yang tidak minta. Demikianlah kami telah menundukkan unta tersebut agar kalian bersyukur”.
Berdasarkan perintah di atas, khususnya ibadah kurban, seorang muslim diperintahkan untuk peduli terutama kepada orang yang minta dan berbagi sesama atau orang yang tidak minta terutama kepada warga sekitar dan para tokoh masyarakat. Sikap peduli dan berbagi inilah merupakan budi pekerti yang diperintahkan oleh Allah SWT, yang setiap muslim berkewajiban mempraktikkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Hadirnya Hari Raya Idul Adha 1445 H ini menjadi momen untuk mengoptimalkan ketakwaan seorang muslim, melalui kegiatan peduli dan berbagi. Hal ini senada dengan Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso yang menegaskan dan mengajak umat Islam menata niatnya dalam berkurban. Ketakwaan kepada Allah dan keikhlasan harus menjadi landasan dalam berkurban, yang mendorong kesalehan sosial dan individu.
“Kurban bisa dilaksanakan siapa saja, tidak hanya orang kaya. Mereka yang tidak mampu bisa melaksanakan kurban. Maka, kuncinya adalah ketakwaan kepada Allah. Dari rasa takwa tersebut, seseorang bisa menggerakkan diri untuk beribadah, termasuk berkurban,” ujar KH Chriswanto.
DPP LDII mengajak warganya untuk mempraktekkan kurban sesuai dengan kemampuannya, “Ketakwaan menjadi pendorong warga kami, sehingga pada dalam posisi strata sosial apapun, warga LDII siap untuk berkurban. Di majelis-majelis taklim tingkat kelurahan atau PAC LDII, mereka yang tidak mampu menabung lalu patungan membeli hewan kurban,” imbuh KH Chriswanto.
Di majelis-majelis taklim tersebut diajarkan ayat dan hadits mengenai keutamaan kurban, mulai dari pahala dan manfaatnya, “Amalan yang mengalahkan jihad dan paling dicintai Allah pada 10 Zulhijah atau Idul Adha, adalah menyembelih kurban karena takwa,” imbuh KH Chriswanto.
DPP LDII pada 17 Juni 2024 atau 10 Zulhijah 1445 menyiapkan lebih dari 3.700 lokasi salat Idul Adha di seluruh Indonesia. Dari ribuan tempat itu, berdasarkan data tahun 2023 lalu berkurban 47.341 ternak, dengan rincian 25.154 ekor sapi, 18 ekor kerbau, dan 22.169 ekor kambing. Menurut catatan media massa, diperkirakan kurban yang dilakukan warga LDII pada tahun 2023 memutar ekonomi sebesar Rp652 miliar.